Kamis, 22 April 2010

10 ciri orang berpikir positif


10 Ciri Orang yang Berpikir Positif

Banhyak orang ingin memiliki pikiran yang positif, oleh karena pikiran positif akan berdampak pada kehidupan yang positif. Ada pepatah yang mengatakan “ Garbage in garbage out “ jika sampah yang kita masukan maka akan keluar sampah, itulah sebabnya
banyak orang yang berusaha meningkatkan diri dalam ilmu pengetahuan dan terus belajar yang baik agar hidup akan lebih mudah dijalani bila kita mengisi dengan yang baik dan selalu berpikir positif.
Bagaimana melatih diri supaya berpikir positif, dibawah ini ada 10 cara untuk menolong saudara berpikir positif.

1. Melihat masalah sebagai tantangan.
Lihatlah masalah bukan sebagai tantangan, tetapi anak tangga yang akan membawa anda melangkah setapak lebih tinggi.
Menjadikan masalah sebagai latihan untuk meningkatkan kemampuan dan kecerdasan.

2. Menikmati kehidupan yang dianugerahi Tuhan
Berpikirlah positif akan hidup ini. Itu akan membuat saudara menerima keadaannya.
Ucapkanlah syukur untuk segala hal yang boleh terjadi dalam hidupmu.
Dengan kebesar hati, bukan berarti tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.

3. Miliki pikiran yang terbuka untuk menerima pemikiran orang lain.
Dengan pikiran yang terbuka, saudara mampu menyerap banyak ide dan kreatifitas terpacu untuk berkreasi dan banyak hal baru akan ditemukan.

4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak .
Pikiran negatif akan mendatangkan energy negatif, buang selagi masih kecil.

5. Mensyukuri apa yang dimilikinya.
Bersyukur untuk apa yang dimiliki, bukan berfokus pada apa yang diharapkan.
Jangan berkeluh kesah, untuk sesuatu yang belum didapat.

6. Memalingkan telinga dari pembicaraan gosip.
Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang belum pasti kebenarannya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.

7. Memikirkan dan bertindak.
Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), Orang berpikir positif tidak akan menunda nunda pekerjaan. Take action.

8. Menggunakan bahasa positif .
Gunakanlah kata kata yang membangun, yang sopan , yang jujur dalam berkomunikasi.

9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif .
Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan bersemangat.

10. Menjaga dan memelihara citra diri .
Menjaga penampilan tetap rapi dan baik , menjaga kesehatan dan juga kepribadian yang menarik.

Sabtu, 03 April 2010

Kebangkitan Kristus


DAMPAK KEBANGKITAN KRISTUS

Yesus bangkit membuktikan kemahakuasaan Allah. Kebangkitannya membawa trasformasi bagi kehidupan manusia. Kisah Para Rasul dan kitab-kitab sejarah pada abad-abad awal mencatat bahwa segera setelah kebangkitan Yesus, terjadi ledakan pekabaran Injil yang sangat fenomenal di Yudea dan meluas ke mana-mana.

Sejarawan abad pertama, Josephus, sekitar tahun 60-an, menulis tentang Yesus yang mati disalibkan dan bangkit pada hari ketiga.
“Sama seperti waktu ini, Yesus adalah seorang bijak, yang secara hukum bisa disebut orang. Karena Ia melakukan mukjizat-mukjizat, guru semacam itulah yang menerima kebenaran. Ia mengumpulkan banyak pengikut orang Yahudi dan kafir. Ia adalah Kristus. Ketika Pilatus, atas usul pemimpin Yahudi, menghukum-Nya untuk disalib, mereka yang mencintai-Nya tidak meninggalkan-Nya karena Ia menampakkan diri dalam keadaan hidup tiga hari kemudian, seperti yang dinubuatkan banyak nabi dan sepuluh ribu kejadian ajaib mengenai-Nya. Adapun suku Kristen, yang dinamakan dari nama-Nya, suku itu tidak lenyap sampai sekarang.” (Antiquities, XVIII, 3, 3).
Banyak pihak yang meragukan dan bahkan tidak percaya akan Kebangkitannya, namun
Kenyataannya bahwa kebangkitan Kristus sudah membawa dampak yang fenomental,
yaitu di sekitar aktivitas Kristen pada abad pertama.Terjadi perubahan hidup yang luar biasa dalam diri para murid.
Hal itu hanya mungkin terjadi kalau ada pendorong yang kuat, yaitu Yesus telah bangkit dan berkuasa mengubah hidup. Misalnya, Rasul Petrus yang semula ketakutan menghadapi orang-orang yang bertanya kepadanya sehingga ia menyangkali Yesus sampai tiga kali, berubah menjadi berani berbicara lantang di depan Mahkamah Agama (Kis.4). Rasul Paulus yang membunuh Stefanus (Kis.7:54–8:1a) berubah menjadi rasul kebangkitan (1Kor.15).

Terjadi ledakan pekabaran Injil yang luar biasa ke mana-mana, dan Pekabaran Injil para murid itu terfokus pada kesaksian kebangkitan Kristus (Kis.1:21–22;4:2,33;17:18,32;23:6; 24:15,21).
Ketika Yesus disalibkan, para murid ketakutan dan menutup diri di rumah. Namun, kebangkitan Yesus itu mengubah mereka menjadi berani dan tampil bersaksi, termasuk berbicara di Mahkamah Agama, seperti yang dilakukan oleh Petrus (Kis.4).

Para rasul rela mati bagi kesaksian kebangkitan itu.
Misalnya, ketika Polycarpus, murid Yohanes, menolak menyangkali Kristus dan menyembah kaisar, ia diikat di tiang kayu di atas pembakaran. Namun, ia berkata, “Selama 86 tahun Ia tidak pernah mengecewakan aku, bagaimana mungkin sekarang aku mengecewakan Dia!” Kematian Yesus tidak akan menghasilkan para martir, tetapi kebangkitan-Nya menghasilkan para martir yang rela berkorban tanpa melawan.

Kalau Yesus tidak bangkit maka sia sialah imanmu, dan sia sia pengorbanan dan ibadahmu.
Oleh karena Kristus sudah Bangkit, maka tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Sudahkan anda memiliki Iman Kebangkitan? Bangkitlah bersama Kristus. Maka hidupmu akan menjadi dampak bagi orang lain.

Selamat Hari Paskah karena Ia sudah Bangkit!