Berjalan dengan Kekuatan ILLAHI.
Rabu, 10 Februari 2021
Jumat, 05 Februari 2021
Antara menjadi Emas atau Arang
Alangkah senangnya jika terlahir sebagai emas yang
keberadaannya selalu diidam-idamkan dan dinanti- nanti. Semua orang ingin
menyentuhnya, memilikinya dan sangat bangga bila berada di dekatnya karena
nilainya yang amat tinggi. Tak heran jika emas dijuluki sebagai logam mulia,
karena kedudukannya yang amat tinggi di mata manusia. Banyak sekali manusia
berkelahi memperebutkannya dan bahkan tak jarang sampai saling membunuh.
Adapun terlahir sebagai arang, agaknya kalau dapat akan dihindari oleh setiap
insan. Sejak lahir jangankan digendong, disentuhpun tidak karena rasa takut
akan terkotori olehnya. Mengenai nilainya, jangankan satu gram, satu karung pun
masih banyak orang yang dapat memilikinya. Keberadaannya pun terkadang tidak
terlalu
dirasakan.
Namun, semahal-mahalnya emas jika ia berada di lingkungan yang salah dia akan
rusak. Emas bila terkena merkuri (air raksa) akan kehilangan nilainya. Emas
ketika tersebar dan bercampur dengan tanah tidaklah ada nilainya.
Adapun arang, apabila ia berada di tempat yang sangat dingin, dimana orang
sangat membutuhkan kehangatan, nilai sekarung arang jauh lebih berharga dari
nilai emas satu bukit.
Dari analogi di atas nampak bahwa lingkungan tempat suatu benda berada dan
nilai manfaat keberadaan suatu benda pada lingkungan tersebut merupakan faktor
yang penting untuk menilai tingkat manfaat keberadaan suatu benda.
Ada benda lain
yang juga dinilai sangat tinggi oleh kebanyakan manusia, yaitu intan. Intan
yang jernih dan kokoh, dapat digunakan untuk menghancurkan batu-batuan dan
dapat juga digunakan sebagai perhiasan. Jika diteliti lebih lanjut, ternyata
unsur pembentuk intan dan arang adalah sama-sama karbon. Keteraturan posisi
molekul karbon dalam intan tersebut menjadikannya kokoh dan indah. Hal yang
menyebabkan intan jauh lebih mahal daripada arang adalah karena intan sangatlah
sulit didapat dan sangat besar manfaatnya walaupun unsure pembentuknya
sama-sama karbon.
Dapatkah arang berubah menjadi intan? Jika posisi-posisi molekul karbon dalam
arang dipindahkan sehingga menjadi teratur, bukan tidak mungkin arang yang hina
dina berubah menjadi intan yang mulia. Namun, hal ini membutuhkan energi yang
amat besar. Jadi walaupun unsur pembentuk suatu benda sama, namun keteraturan
letak molekul unsur pembentuk dalam suatu benda dapat menyebabkan benda yang
satu lebih bernilai dari benda yang lain.
Engkau, sebagai anak Tuhan di muka bumi, sangatlah diharapkan dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya dengan keberadaanya di atas bumi ini. Tuhan telah
memerintahkan kita untuk senantiasa berbuat dan berbagi kasih.
Jangan takut berbuat kebaikan, karena Allah memang sudah menentukan engkau
demikian:
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
( Diambil dari buku Nice Story by Ongky Hananto. )